Saiful Bachri, guru mengaji dari Pondok Pesantren Pabelan, dikirim ke Sekarlangit, suatu desa di luar Jawa, atas permintaan Haji Mustofa. Ia terpilih karena kecuali kepandaiannya dalam agama, juga ketrampilannya dalam hal pertanian. Suatu hal yang dibutuhkan desa itu menurut Mustofa. Kedatangan Saiful menimbulkan berbagai reaksi dari penduduk desa. Haji Musa, yang jadi panutan penduduk, mula-mula tidak simpati pada pembaruan yang dibawakan Saiful. Konflik halus ini meningkat karena berhadapannya Saiful dengan Tuan Harun, tengkulak yang ditakuti penduduk dan yang menghalalkan segala cara, termasuk "membunuh" suami Halimah, yang sudah sakit-sakitan, untuk bisa memperistrinya. Niat ini tak kesampaian. Halimah malah bersimpati pada Saiful, meski Saiful berusaha tak menanggapi, karena ia sudah punya pacar di Pabelan, yaitu Nur, yang baru di akhir film diketahuinya putri Haji Musa.